Jumat, 18 Juni 2010

Nyeri Pinggang Belum Tentu Sakit Ginjal

NAMA : OKTA KUSSANTI R.A
NIM : 04.07.1685
KELAS : C.KP.VI

















Nyeri pinggang merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dan, tidak jarang menjadi persoalan masyarakat karena sering mengakibatkan penderita tidak dapat menunaikan tugas sehari-hari.

GEJALA nyeri pinggang bisa berupa kemeng dan sedikit pegal sampai nyeri sekali. Timbulnya bisa secara mendadak atau secara perlahan-lahan dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari. Rasa sakit dapat dirasakan pada tubuh bagian belakang dari rusuk terakhir sampai bagian bawah pantat, hingga dapat juga menjalar ke tungkai.
Sebagian besar masyarakat mempunyai persepsi bahwa nyeri pinggang identik dengan sakit ginjal atau batu ginjal. "Ginjalnya bagaimana dokter?" Begitu kira-kira pertanyaan yang sering dilontarkan penderita ketika periksa ke dokter.
Padahal, sebenarnya banyak kasus nyeri pinggang yang disebabkan oleh sikap, baik sikap fisik maupun mental, atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan ginjal. Hanya sebagian dapat disebabkan faktor organik seperti sakit ginjal, tumor, dan lain-lain.
Akan tetapi, sebaliknya menganggap semua nyeri pinggang yang belum jelas sebabnya sebagai faktor psikis saja juga merupakan sikap yang gegabah. Sebab hal ini menepiskan usaha untuk mengetahui penyebab sebenarnya, yang mungkin bisa fatal bila tidak segera mendapat pertolongan.
Penyebab

Nyeri pinggang sebenarnya hanyalah merupakan simptome atau gejala. Dan, sebagai penyebabnya bisa bermacam-macam. Paling tidak ada lima kelompok penyebab nyeri pinggang yang perlu diketahui yaitu: nyeri pinggang akibat sikap yang salah, akibat kelainan tulang belakang karena penyakit pada organ dalam tubuh, karena penyakit rematik dan karena ketegangan (psikis). Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri pinggang yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Terutama sikap tubuh yang menjadi kebiasaan sehari-hari dalam bekerja. Sebagai contoh seorang tukang pangkas rambut yang terus-menerus berdiri dan tidak mempertahankan prinsip flat back ia akan menjadi penderita nyeri pinggang. Prinsip flat back dapat dilakukan dengan bantuan bangku kecil. Tukang pangkas rambut ini harus meletakkan salah satu kakinya secara bergantian di atas bangku kecil tersebut. Jangan memberikan beban kepada kedua tungkai sekaligus untuk jangka waktu lama.

Melakukan gerakan secara mendadak yang melampaui batas kemampuan sendi dan otot atau melakukan sesuatu untuk jangka waktu terlampau lama juga dapat menyebabkan nyeri pinggang. Misalnya, seseorang yang mendadak bergerak untuk menangkap benda yang sedang jatuh, atau berdiri dalam bus antarkota yang kebetulan penuh sesak. Nyeri pinggang pada kelainan tulang belakang bisa akibat adanya cedera (trauma), infeksi, tumor dan osteoporosis (keropos tulang).
Hernia nukleus pulposus (HNP) adalah salah satu contoh nyeri pinggang yang biasanya didahului oleh adanya trauma seperti menahan diri sewaktu terpeleset, membedol rumput, mengangkat peti berat, jatuh terduduk. Trauma-trauma tersebut dapat menyebabkan penonjolan (hernia) nukleus pulposus (bagian lunak dari tulang belakang) yang akhirnya menekan syarat yang keluar dari tulang belakang. Hal ini menimbulkan gejala yang khas, yaitu nyeri pinggang yang menjalar ke bokong, paha, belakang tumit sampai telapak kaki. Nyeri HNP ini pada umumnya timbul spontan atau setelah diprovokasi dengan pemeriksaan tertentu.
Osteoporosis (tulang keropos atau menipis) yang sering terjadi pada lanjut usia (lansia) terutama wanita, dapat juga menimbulkan nyeri pinggang. Hal ini karena tulang belakang terutama bagian pinggang (lumbal) yang mengalami keropos akan mudah terjadi fraktur (patah) sehingga akan menekan bagian peka nyeri di daerah tersebut. Sifat nyeri biasanya pegal-pegal pada pinggang bagian bawah, nyeri tidak terlokalisasi, kadang dapat menjalar ke bokong dan tungkai. Tidak jarang nyeri ini didahului oleh trauma ringan.
Adanya tumor pada sumsum tulang belakang, baik yang jinak maupun yang ganas, dapat menjadi penyebab nyeri pinggang. Sakit pinggang biasanya dimulai dengan rasa pegal di pinggang yang lambat laun secara berangsur-angsur menjadi nyeri pinggang yang akhirnya nyeri sekali sehingga tidak tertahan.

Nyeri pinggang pada penyakit organ dalam tubuh yang dikenal dengan nyeri rujukan (refered pain) lebih sering akibat batu ginjal, radang ginjal, radang lambung dan penyakit kandungan.

Karena batu
Batu dari berbagai jenis dan ukuran dapat timbul dalam ginjal. Selama batu berada dalam ginjal biasanya pinggang hanya terasa pegal-pegal di daerah lumbal, tidak timbul rasa sakit (nyeri). Tetapi bila batu tersebut terlepas, kepingan itu dapat menimbulkan nyeri tergantung pada tempatnya. Sewaktu batu turun melalui ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kencing) nyeri hebat bangkit yang dirasakan menjalar di daerah lumbal atas ke bagian perut bawah lipat paha hingga buah pelir (testis). Nyeri hebat tersebut dikenal sebagai kolik ureter.
Pada radang ginjal (pielonefritis) dapat menimbulkan nyeri pinggang sesisi di daerah pinggang atas. Biasanya disertai demam, menggigil, sakit waktu kencing (disuri) dan kencing banyak (poliuri). Radang lambung bisa terasa di daerah pinggang bila disertai dengan tukak (luka) pada lambung bagian belakang (posterior). Nyeri tersebut tajam, terasa pada satu titik di garis tengah tulang belakang lumbal atas. Jika nyeri menghebat, nyeri dapat dirasakan seolah-olah mengikat perut bagian atas.
Tumor dan infeksi pada organ kandungan sering juga menyebabkan nyeri pinggang pada wanita. Seperti tumor rahim (mioma), tumor kandung telur (kistoma) dan infeksi saluran tuba (salpingitis) sering dicurigai sebagai penyebab nyeri pinggang. Nyeri pinggang juga bisa terjadi pada wanita yang sedang menstruasi.
Nyeri pinggang juga bisa terjadi karena faktor psikis tanpa dasar organik nyata. Keadaan seperti ini disebut dengan nyeri pinggang psikogenik. Seperti tekanan mental ataupun pikiran yang berlebihan dapat menyebabkan tulang belakang mengencang dan kaku serta nyeri.






Bisa lakukan
Bila Anda merasakan nyeri pinggang, jangan terus punya pikiran yang membuat terlalu khawatir karena hal ini akan menambah ketegangan otot yang tentu bisa menambah sakit pinggang. Tapi tenangkan diri dan cobalah beberapa hal berikut ini:

* Ubahlah posisi Anda secara berkala apabila Anda harus duduk/berdiri/membungkuk yang terlalu lama. Bangunlah, bergerak, bungkukkan badan ke depan dan ke belakang.
* Hangatkan bagian yang sakit selama 15 menit, satu atau dua kali seminggu (dengan menempelkan handuk hangat atau botol berisi air panas). Apabila kompres panas malah menambah rasa sakit, kompres dingin (es) dapat dicoba.
* Pijatlah bagian yang sakit secara perlahan-lahan dengan mengoleskan krem/salep/balsem antisakit atau anti radang.
* Bila perlu minumlah obat pereda rasa sakit seperti antalgin, parasetamol, aspiril sesuai dengan dosisnya.
* Periksakan ke dokter bila sakit tidak berkurang, nyeri terasa menjalar ke arah kaki, tidak bisa bangun setelah membungkuk, atau air kencing berdarah/kotor/berbau busuk.
* Panggil ambulans atau segera bawa ke rumah sakit bila nyeri pinggang disebabkan oleh jatuh atau pukulan pada tulang belakang, atau disertai dengan kelemahan pada kaki dan kehilangan kontrol buang air besar/air kecil.

Olahraga, Kunci Utama Pengobatan Nyeri Pinggang
Jangan terburu-buru minum obat jika rasa nyeri mulai melanda tubuh anda,terutama di bagian pinggang. Obat bukan cuma satu-satunya penyelamat untuk mengatasi rasa nyeri. Bisa jadi, olahraga yang memacu gerakan tubuh yang dinamis adalah terapi terbaik. dr. KRT. Lucas Meliala, SpKJ, SpS(K) mengungkapkan hal itu kepada Pusat Data Persi di sela-sela simposium paradigma baru Penatalaksanaan Nyeri yang diselenggarakan Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Halim Perdanakusuma di Jakarta akhir pekan lalu.
Meliala mengungkapkan, hampir 90% nyeri yang terjadi pada tubuh manusia, terutama pinggang dipicu oleh kondisi under use atau kurang gerak. Kurang gerak dapat memicu kekakuan otot sehingga saat tubuh dikondisikan untuk mengangkat benda berat atau banyak bergerak, timbullah rasa nyeri tersebut.
“Untuk itu, sebenarnya tidak perlu obat, terutam obat yang diminum. Jika mau gunakan saja balsem atau koyo. Hati-hati, obat kimia justru dapat berefek negatif. Sebaiknya, istirahatkan saja tubuh anda. Lihat perkembangannya, jika nyerinya tergolong ringan tak perlu obat apa pun. Itu hanya pertanda, di masa datang anda harus makin rajin bergerak untuk melatih otot anda,” kata Meliala. Meliala menegaskan, kunci terbaik untuk menangani nyeri adalah olahraga. Namun, hati-hati pula, tubuh yang terlalu banyak bergerak atau over use juga dapat menjadi bumerang.
Selain itu, kata Meliala, posisikan juga tubuh Anda secara benar dan tepat saat mengangkat beban, terutama beban berat. “Jangan sembarangan angkat-angkat. Posisikan tubuh anda secara tepat dengan beban yang akan diangkat. Jika mungkin, jangan gunakan hanya satu tangan, gunakan dua tangan untuk membagi beban tubuh itu secara merata.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

hmmmmm gitu yah?

Unknown mengatakan...

Entah kenapa saya sangat betah sekali berlama-lama di website Anda ini, artikelnya enak untuk dibaca :)
Obat Sakit Pinggang
Gerakan Untuk Mengecilkan Pinggang
Gerakan Yoga untuk Sakit Pinggang
Cedera Tulang Belakang