KADEK DEPI LUSIANA
04.07.1679
C/KP/VI
HIDROCEPALUS
Defenisi
Merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang
progresif pada system ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari
jaringan – jaringan serebral selama produksi CSF berlangsung yang
meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid.
Akibat berlebihannya cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan
intrakranial menyebabkan terjadinya peleburan ruang – ruang tempat
mengalirnya liquor.
Beberapa type hydrocephalus berhubungan dengan kenaikan tekanan
intrakranial.
3 (Tiga) bentuk umum hydrocephalus :
- Hidrocephalus Non–komunikasi (nonkommunicating hydrocephalus)
Biasanya
diakibatkan obstruksi dalam system ventrikuler yang mencegah
bersikulasinya CSF.
Kondisi
tersebut sering dijumpai pada orang lanjut usia yang berhubungan
dengan malformasi congenital pada system saraf pusat atau diperoleh
dari lesi (space occuping lesion) ataupun bekas luka.
Pada
klien dewasa dapat terjadi sebagai akibat dari obstruksi lesi pada
system ventricular atau bentukan jaringan adhesi atau bekas luka
didalam system di dalam system ventricular.
Pada
klien dengan garis sutura yag berfungsi atau pada anak – anak
dibawah usia 12 – 18 bulan dengan tekanan intraranialnya tinggi
mencapai ekstrim, tanda – tanda dan gejala – gejala kenaikan ICP
dapat dikenali. Pada anak – anak yang garis suturanya tidak
bergabung terdapat pemisahan / separasi garis sutura dan pembesaran
kepala.
- Hidrosefalus Komunikasi (Kommunicating hidrocepalus)
Jenis
ini tidak terdapat obstruksi pada aliran CSF tetapi villus arachnoid
untuk mengabsorbsi CSF terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit atau
malfungsional. Umumnya terdapat pada orang dewasa, biasanya
disebabkan karena dipenuhinya villus arachnoid dengan darah sesudah
terjadinya hemmorhage subarachnoid (klien memperkembangkan tanda dan
gejala – gejala peningkatan ICP)
- Hidrosefalus Bertekan Normal (Normal Pressure Hidrocephalus)
Di
tandai pembesaran sister basilar dan fentrikel disertai dengan
kompresi jaringan serebral, dapat terjadi atrofi serebral.
Tekanan
intrakranial biasanya normal, gejala – gejala dan tanda– tanda
lainnya meliputi ; dimentia, ataxic gait, incontinentia urine.
Kelainan ini berhubungan dengan cedera kepala, hemmorhage serebral
atau thrombosis, mengitis; pada beberapa kasus (Kelompok umur 60 –
70 tahun) ada kemingkinan ditemukan hubungan tersebut.
Fisiologi Cairan Cerebro Spinalis
- 1. Pembentukan
CSF
Pada anak dengan hidrosefalus, produksi CSF ternyata berkurang +
0, 30 / menit. CSF di bentuk oleh PPA;
1). Plexus choroideus (yang merupakan bagian terbesar)
2). Parenchym otak
3). Arachnoid
- Sirkulasi CSF
Melalui
pemeriksaan radio isotop, ternyata CSF mengalir dari tempat
pembentuknya ke tempat ke tempat absorpsinya. CSF mengalir dari II
ventrikel lateralis melalui sepasang foramen Monro ke dalam ventrikel
III, dari sini melalui aquaductus Sylvius menuju ventrikel IV.
Melalui satu pasang foramen Lusckha CSF mengalir cerebello pontine
dan cisterna prepontis. Cairan yang keluar dari foramen Magindie
menuju cisterna magna. Dari sini mengalir kesuperior dalam rongga
subarachnoid spinalis dan ke cranial menuju cisterna infra
tentorial.Melalui cisterna di supratentorial dan kedua hemisfere
cortex cerebri.
Sirkulasi
berakhir di sinus Doramatis di mana terjadi absorbsi melalui villi
arachnoid.
Patofisiologi
Jika terdapat obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan
subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan
ventrikuler mengkerut dan merobek garis ependymal. White mater
dibawahnya akan mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita yang
tipis. Pada gray matter terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif,
sehingga walaupun ventrikel telah mengalami pembesaran gray matter
tidak mengalami gangguan. Proses dilatasi itu dapat merupakan proses
yang tiba – tiba / akut dan dapat juga selektif tergantung pada
kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus emergency.
Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk
mengakomodasi peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior
tidak tertutup dia tidak akan mengembang dan terasa tegang pada
perabaan.Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga / keturunan yang
terpaut seks) menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel laterasl dan
tengah, pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas yaitu
penampakan dahi yang menonjol secara dominan (dominan Frontal blow).
Syndroma dandy walkker akan terjadi jika terjadi obstruksi pada
foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV melebar dan
fossae posterior menonjol memenuhi sebagian besar ruang dibawah
tentorium. Klein dengan type hidrosephalus diatas akan mengalami
pembesaran cerebrum yang secara simetris dan wajahnya tampak kecil
secara disproporsional.
Pada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga
membatasi ekspansi masa otak, sebagai akibatnya menujukkan gejala :
Kenailkan ICP sebelum ventrikjel cerebral menjadi sangat membesar.
Kerusakan dalam absorbsi dan sirkulasi CSF pada hidrosephalus
tidak komplit. CSF melebihi kapasitas normal sistim ventrikel tiap 6
– 8 jam dan ketiadaan absorbsi total akan menyebabkan kematian.
Pada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal
yang pada didning rongga memungkinkan kenaikan absorpsi. Jika route
kolateral cukup untuk mencegah dilatasi ventrikular lebih lanjut maka
akan terjadi keadaan kompensasi.
Etiologi dan Patologi
Hydrosephalus dapat disebabkan oleh kelebihan atau tidak cukupnya
penyerapan CSF pada otak atau obstruksi yang muncul mengganggu
sirkulasi CSF di sistim ventrikuler. Kondisi diatas pada bayi dikuti
oleh pembesaran kepala. Obstruksi pada lintasan yang sempit (Framina
Monro, Aquaductus Sylvius, Foramina Mengindie dan luschka ) pada
ventrikuler menyebabkan hidrocephalus yang disebut : Noncomunicating
(Internal Hidricephalus)
Obstruksi biasanya terjadi pada ductus silvius di antara ventrikel ke
III dan IV yang diakibatkan perkembangan yang salah, infeksi atau
tumor sehingga CSF tidak dapat bersirkulasi dari sistim ventrikuler
ke sirkulasi subarahcnoid dimana secara normal akan diserap ke dalam
pembuluh darah sehingga menyebabkan ventrikel lateral dan ke III
membesar dan terjadi kenaikan ICP.
Type lain dari hidrocephalus disebut : Communcating (Eksternal
Hidrocephalus) dmana sirkulasi cairan dari sistim ventrikuler ke
ruang subarahcnoid tidak terhalangi, ini mungkin disebabkan karena
kesalahan absorbsi cairan oleh sirkulasi vena. Type hidrocephalus
terlihat bersama – sama denganmalformasi cerebrospinal sebelumnya.
Tanda dan Gejala
Kepala bisa berukuran normal dengan fontanela anterior menonjol, lama
kelamaan menjadi besar dan mengeras menjadi bentuk yang karakteristik
oleh peningkatan dimensi ventrikel lateral dan anterior – posterior
diatas proporsi ukuran wajah dan bandan bayi.
Puncak orbital tertekan kebawah dan mata terletak agak kebawah dan
keluar dengan penonjolan putih mata yang tidak biasanya.
Tampak adanya dsitensi vena superfisialis dan kulit kepala menjadi
tipis serta rapuh.
Uji radiologis : terlihat tengkorak mengalami penipisan dengan sutura
yang terpisah – pisah dan pelebaran vontanela.
Ventirkulogram menunjukkan pembesaran pada sistim ventrikel . CT
scan dapat menggambarkan sistim ventrikuler dengan penebalan
jaringan dan adnya massa pada ruangan Occuptional.
Pada bayi terlihat lemah dan diam tanpa aktivitas normal. Proses ini
pada tipe communicating dapat tertahan secara spontan atau dapat
terus dengan menyebabkan atrofi optik, spasme ekstremitas, konvulsi,
malnutrisi dan kematian, jika anak hidup maka akan terjadi retardasi
mental dan fisik.
Manifestasi klinis
Bayi:
Pada bayi, kepala dengan mudah membesar sehingga akan
didapatkan gejala :
o
Kepala
makin membesar
o
Veba-vena
kepala prominen
o
Ubun-ubun
melebar dan tegang
o
Sutura
melebar
o
?Cracked-pot
sign?,
yaitu bunyi seperti pot kembang yang retak atau buah semangka pada
perkusi kepala
o
Perkembangan
motorik terlambat
o
Perkembangan
mental terlambat
o
Tonus
otot meningkat, hiperrefleksi (refleks lutut/akiles)
o
Cerebral
cry,
yaitu tangisan pendek, bernada tinggi dan bergetar
o
Nistagmus
horisontal
o
Sunset
phenomena,
yaitu bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang
tulang supraorbita, sklera tampak di atas iris, sehingga iris
seakan-akan seperti matahari yang akan terbenam.
Anak:
Bila sutura kranialis sudah menutup, terjadi tanda-tanda
kenaikan tekanan intrakranial :
oMuntah
proyektil
oNyeri
kepala
oKejang
oKesadaran
menurun
oPapiledema
Diagnosis
- CT Scan
- Sistenogram radioisotop dengan scan .
- Pemeriksaan
fisik:
Pengukuran lingkaran kepala secara berkala. Pengukuran
ini penting untuk melihat pembesaran kepala yang progresif atau lebih
dari normal
Transiluminas
- Pemeriksaan darah
Tidak ada pemeriksaan darah khusus untuk hidrosefalus
- Pemeriksaan cairan serebrospinal:
Analisa cairan serebrospinal pada hidrosefalus akibat
perdarahan atau meningitis untuk mengetahui kadar protein dan
menyingkirkan kemungkinan ada infeksi sisa
Perlakuan
- Prosedur pembedahan jalan pintas (ventrikulojugular, ventrikuloperitoneal) shunt
- Kedua prosedur diatas membutuhkan katheter yang dimasukan kedalam ventrikel lateral : kemudian catheter tersebut dimasukan kedalasm ujung terminal tube pada vena jugular atau peritonium diaman akan terjadi absorbsi kelebihan CSF.
Penatalaksanaan Perawatan Khusus
Hal – hal yang harus dilakukan dalam rangka penatalaksanaan post –
operatif dan penilaian neurologis adalah sebagai berikut :
1) Post – Operatif :
Jangan menempatkan klien pada posisi operasi
- Pada beberapa pemintasan, harus diingat bahwa terdapat katup (biasanya terletak pada tulang mastoid) di mana dokter dapat memintanya di pompa Jaga teknik aseptik yang ketat pada balutan.
- Amati adanya kebocoran disekeliling balutan.
- Jika status neurologi klien tidak memperlihatkan kemajuan, patut diduga adanya adanya kegagalan operasi (malfungsi karena kateter penuh);gejala dan tanda yang teramati dapat berupa peningkatan ICP.
Hidrocephalus pada Anak atau Bayi
Pembagian :
Hidrosephalus pada anak atau bayi pada dasarnya dapat di bagi dua (2
) ;
- Kongenital
Merupakan Hidrosephalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan,
sehingga ;
- Pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil
- Terdesak oleh
banyaknya cairan didalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial
sehingga pertumbuhan sel otak terganggu.
- Didapat
Bayi atau anak mengalaminya pada saat sudah besar, dengan
penyebabnya adalah penyakit – penyakit tertentu misalnya trauma,
TBC yang menyerang otak dimana pengobatannya tidak tuntas.
Pada hidrosefalus di dapat pertumbuhan otak sudah sempurna, tetapi
kemudian terganggu oleh sebab adanya peninggian tekanan
intrakranial.Sehingga perbedaan hidrosefalus kongenital denga di
dapat terletak pada pembentukan otak dan pembentukan otak dan
kemungkinan prognosanya..
Penyebab sumbatan ;
Penyebab sumbatan aliran CSF yang sering terdapat pada bayi dan anak
– anak ;
- Kelainan kongenital
- Infeksi di sebabkan oleh perlengketan meningen akibat infeksi dapat terjadi pelebaran ventrikel pada masa akut ( misal ; Meningitis )
- Neoplasma
- Perdarahan , misalnya perdarahan otak sebelum atau sesudah lahir.
Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini
juga terbagi dalam dua bagianyaitu :
- Hidrosefalus komunikan
Apabila obstruksinya terdapat pada rongga subaracnoid, sehingga
terdapat aliran bebas CSF dal;am sistem ventrikel sampai ke tempat
sumbatan.
- Hidrosefalus non komunikan
Apabila obstruksinya terdapat terdapat didalam sistem ventrikel
sehingga menghambat aliran bebas dari CSF.
Biasanya gangguan yang terjadi pada hidrosefalus kongenital adalah
pada sistem vertikal sehingga terjadi bentuk hidrosefalus non
komunikan.
Manifestasi klinis
- Bayi ;
- Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur 3 tahun.
- Keterlambatan penutupan fontanela anterior, sehingga fontanela menjadi tegang, keras, sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.
- Tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial;
- Muntah
- Gelisah
- Menangis dengan suara ringgi
- Peningkatan
sistole pada tekanan darah, penurunan nadi, peningkatan pernafasan
dan tidak teratur, perubahan pupil, lethargi – stupor.
- Peningkatan tonus otot ekstrimitas
- Tanda –
tanda fisik lainnya ;
- Dahi menonjol bersinar atau mengkilat dan pembuluh – pembuluh darah terlihat jelas.
- Alis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera telihat seolah – olah di atas iris.
- Bayi tidak dapat melihat ke atas, “sunset eyes”
- Strabismus, nystagmus, atropi optik.
- Bayi sulit mengangkat dan menahan kepalanya ke atas.
- Anak yang telah menutup suturanya ;
Tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial :
- Nyeri kepala
- Muntah
- Lethargi, lelah, apatis, perubahan personalitas
- Ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada anak berumur 10 tahun.
- Penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer
- Strabismus
- Perubahan pupil.
ASUHAN
KEPERAWATAN
- PENGKAJIAN
- Anamnese
- Riwayat penyakit / keluhan utama
Muntah, gelisah
nyeri kepala, lethargi, lelah apatis, penglihatan ganda, perubahan
pupil, kontriksi penglihatan perifer.
- Riwayat Perkembangan
Kelahiran : prematur. Lahir dengan pertolongan, pada waktu lahir
menangis keras atau tidak.
Kekejangan : Mulut dan perubahan tingkah laku.
Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur.
Keluhan sakit perut.
- Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi :
- Anak dapat melihat keatas atau tidak.
- Pembesaran kepala.
- Dahi menonjol dan mengkilat. Sertas pembuluh dara terlihat jelas
- Palpasi
- Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar.
- Fontanela : Keterlamabatan penutupan fontanela anterior sehingga fontanela tegang, keras dan sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.
- Pemeriksaan Mata
- Akomodasi.
- Gerakan bola mata.
- Luas lapang pandang
- Konvergensi.
- Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa melihat keatas.
- Stabismus,
nystaqmus, atropi optic.
- Observasi
Tanda –tanda vital
Didapatkan data – data sebagai berikut :
- Peningkatan sistole tekanan darah.
- Penurunan nadi / Bradicardia.
- Peningkatan
frekwensi pernapasan.
- Diagnosa Klinis :
- Transimulasi kepala bayi yang akan menunjukkan tahap dan lokalisasi dari pengumpulan cairan banormal. ( Transsimulasi terang )
- Perkusi tengkorak kepala bayi akan menghasilkan bunyi “ Crakedpot “ (Mercewen’s Sign)
- Opthalmoscopy : Edema Pupil.
- CT Scan Memperlihatkan (non – invasive) type hidrocephalus dengan nalisisi komputer.
- Radiologi : Ditemukan Pelebaran sutura, erosi tulang intra cranial.
- DIAGNOSA
KEPERAWATAN
- Pre Operatif
- Gangguan rasa nyaman: Nyeri sehubungan dengan meningkatkanya tekanan intrakranial .
Data Indikasi :
Adanya keluahan Nyeri Kepala, Meringis atau menangis, gelisah,
kepala membesar
Tujuan ;
Klien akan mendapatkan kenyamanan, nyeri kepala berkurang
Intervensi :
- Jelaskan Penyebab nyeri.
- Atur posisi Klien
- Ajarkan tekhnik relaksasi
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian Analgesik
- Persapiapan operasi
- Kecemasan Orang tua sehubungan dengan keadaan anak yang akan mengalami operasi.
Data
Indikasi : Ekspresi verbal menunjukkan kecemasan akan keadaan
anaknya.
Tujuan
: Kecemasan orang tua berkurang atau dapat diatasi.
Intervensi
:
- Dorong orang tua untuk berpartisipasi sebanyak mungkin dalam merawat anaknya.
- Jelaskan
pada orang tua tentang masalah anak terutama ketakutannya
menghadapi operasi otak dan ketakutan terhadap kerusakan otak
- Berikan informasi yang cukup tentang prosedur operasi dan berikan jawaban dengan benar dan sejujurnya serta hindari kesalahpahaman. Potensial Kekurangan cairan dan elektrolit sehubungan dengan intake yang kurang diserta muntah.
Data
Indikasi ; keluhan Muntah, Jarang minum.
Tujuan
: Tidak terjadi kekurangan cairan dan elektrolit.
Intervensi
:
- Kaji tanda – tanda kekurangan cairan
- Monitor Intake dan out put
- Berikan therapi cairan secara intavena.
- Atur jadwal pemberian cairan dan tetesan infus.
- Monitor tanda – tanda vital
- Post – Operatif.
- Gangguan rasa nyaman : Nyeri sehubungan dengan tekanan pada kulit yang dilakukan shunt.
Data Indikasi ;
adanya keluhan nyeri, Ekspresi non verbal adanya nyeri.
Tujuan : Rasa Nyaman Klien akan terpenuhi, Nyeri
berkurang
Intervensi :
- Beri kapas secukupnya dibawa telinga yang dibalut.
- Aspirasi shunt (Posisi semi fowler), bila harus memompa shunt, maka pemompaan dilakukan perlahan – lahan dengan interval yang telah ditentukan.
- Kolaborasi dengan tim medis bila ada kesulitan dalam pemompaan shunt.
- Berikan posisi yang nyama. Hindari posisi p[ada tempat dilakukan shunt.
- Observasi tingkat kesadaran dengan memperhatikan perubahan muka (Pucat, dingin, berkeringat)
- Kaji orisinil nyeri : Lokasi dan radiasinya.
- Resiko tinggi terjadinya gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan intake yang tidak adekuat.
Data Indikasi ;
Adanya keluhan kesulitan dalam mengkonsumsi makanan.
Tujuan : Tidak terjadi gangguan nutrisil.
Intervensi :
- Berikan makanan lunak tinggi kalori tinggi protein.
- Berikan klien makan dengan posisi semi fowler dan berikan waktu yang cukup untuk menelan.
- Ciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan terhindar dari bau – bauan yang tidak enak.
- Monitor therapi secara intravena.
- Timbang berta badan bila mungkin.
- Jagalah kebersihan mulut ( Oral hygiene)
- Berikan makanan ringan diantara waktu makan.
- Resiko tinggi terjadinya infeksi sehubungan dengan infiltrasi bakteri melalui shunt.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi / Klien bebas dari
infeksi.
Intervensi :
- Monitor terhadap tanda – tanda infeksi.
- Pertahankan tekhnik kesterilan dalam prosedur perawatan
- Cegah terhadap terjadi gangguan suhu tubuh.
- Pertahanakan prinsiup aseptik pada drainase dan ekspirasi shunt.
- Resiko tinggi terjadi kerusakan integritas kulit dan kontraktur sehubungan dengan imobilisasi.
Tujuan ; Pasien bebas dari kerusakan integritas
kulit dan kontraktur.
Intervensi :
- Mobilisasi klien (Miki dan Mika) setiap 2 jam.
- Obsevasi terhadap tanda – tanda kerusakan integritas kulit dan kontrkatur.
- Jasgalah kebersihan dan kerapihan tempat tidur.
- Berikan latihan secara pasif dan perlahan – lahan
DAFTAR
PUSTAKA
Price, Syilvia Anderson.1995.
Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit.
Jakarta:EGC
Smeltzer, S.C.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and
Suddart Vol.1. Jakarta:EGC
Suyono,
S, et al. 2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi
ketiga. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI
http://www.pediatrik.com/isi03.php?page=html&hkategori=pdt&direktori=pdt&filepdf=0&pdf=&html=061214-sykj201.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar