Kamis, 17 Juni 2010

Kanker Servik dan Kanker Kandungan

Herdyani Nusari Nastiti
04.07.1675
C/KP/IV

A. DEFINISI
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.
90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim.

B. PENYEBAB
Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali.
Jika sel serviks terus membelah maka akan terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut ganas, maka keadaannya disebut kanker serviks.
Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks:
1. HPV (human papillomavirus). HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56.
2. Merokok, Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4. Berganti-ganti pasangan seksual
5. Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks
6. Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran (banyak digunakan pada tahun 1940-1970)
7. Gangguan sistem kekebalan
8. Pemakaian pil KB
9. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
10. Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan Pap smear secara rutin)

Keadaan Prekanker Pada Serviks
Sel-sel pada permukaan serviks kadang tampak abnormal tetapi tidak ganas.
Para ilmuwan yakin bahwa beberapa perubahan abnormal pada sel-sel serviks merupakan langkah awal dari serangkaian perubahan yang berjalan lambat, yang beberapa tahun kemudian bisa menyebabkan kanker.
Karena itu beberapa perubahan abnormal merupakan keadaan prekanker, yang bisa berubah menjadi kanker.
Saat ini telah digunakan istilah yang berbeda untuk perubahan abnormal pada sel-sel di permukaan serviks, salah satu diantaranya adalah lesi skuamosa intraepitel (lesi artinya kelainan jaringan, intraepitel artinya sel-sel yang abnormal hanya ditemukan di lapisan permukaan).

Perubahan pada sel-sel ini bisa dibagi ke dalam 2 kelompok:
1. Lesi tingkat rendah : merupakan perubahan dini pada ukuran, bentuk dan jumlah sel yang membentuk permukaan serviks. Beberapa lesi tingkat rendah menghilang dengan sendirinya. Tetapi yang lainnya tumbuh menjadi lebih besar dan lebih abnormal, membentuk lesi tingkat tinggi. Lesi tingkat rendah juga disebut displasia ringan atau neoplasia intraepitel servikal 1 (NIS 1). Lesi tingkat rendah paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 25-35 tahun, tetapi juga bisa terjadi pada semua kelompok umur.
2. Lesi tingkat tinggi : ditemukan sejumlah besar sel prekanker yang tampak sangat berbeda dari sel yang normal. Perubahan prekanker ini hanya terjadi pada sel di permukaan serviks. Selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, sel-sel tersebut tidak akan menjadi ganas dan tidak akan menyusup ke lapisan serviks yang lebih dalam. Lesi tingkat tinggi juga disebut displasia menengah atau displasia berat, NIS 2 atau 3, atau karsinoma in situ. Lesi tingkat tinggi paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 30-40 tahun.
Jika sel-sel abnormal menyebar lebih dalam ke dalam serviks atau ke jaringan maupun organ lainnya, mada keadaannya disebut kanker serviks atau kanker serviks invasif. Kanker serviks paling sering ditemukan pada usia diatas 40 tahun.

C. GEJALA
Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear.
Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:
• Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause
• Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
• Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.
Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:
• Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan
• Nyeri panggul, punggung atau tungkai
• Dari vagina keluar air kemih atau tinja
• Patah tulang (fraktur).

D. DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
1. Pap smear
Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Akibatnya angka kematian akibat kanker servikspun menurun sampai lebih dari 50%. Setiap wanita yang telah aktif secara seksual atau usianya telah mencapai 18 tahun, sebaiknya menjalani Pap smear secara teratur yaitu 1 kali/tahun. Jika selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil yang normal, Pap smear bisa dilakukan 1 kali/2-3tahun. Hasil pemeriksaan Pap smear menunjukkan stadium dari kanker serviks:
• Normal
• Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas)
• Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas)
• Karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar)
• Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih dalam atau ke organ tubuh lainnya).
2. Biopsi
Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika Pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker.
3. Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)
4. Tes Schiller
Serviks diolesi dengan lauran yodium, sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.
Untuk membantu menentukan stadium kanker, dilakukan beberapa pemeriksan berikut:
• Sistoskopi
• Rontgen dada
• Urografi intravena
• Sigmoidoskopi
• Skening tulang dan hati
• Barium enema.




E. PENGOBATAN
1. Pengobatan lesi prekanker
Pengobatan lesi prekanker pada serviks tergantung kepada beberapa faktor berikut:
• tingkatan lesi (apakah tingkat rendah atau tingkat tinggi)
• rencana penderita untuk hamil lagi
• usia dan keadaan umum penderita.
Lesi tingkat rendah biasanya tidak memerlukan pengobatan lebih lanjut, terutama jika daerah yang abnormal seluruhnya telah diangkat pada waktu pemeriksaan biopsi. Tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan Pap smear dan pemeriksaan panggul secara rutin. Pengobatan pada lesi prekanker bisa berupa:
• Kriosurgeri (pembekuan)
• Kauterisasi (pembakaran, juga disebut diatermi)
• Pembedahan laser untuk menghancurkan sel-sel yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat di sekitarnya
• LEEP (loop electrosurgical excision procedure) atau konisasi.
Setelah menjalani pengobatan, penderita mungkin akan merasakan kram atau nyeri lainnya, perdarahan maupun keluarnya cairan encer dari vagina. Pada beberapa kasus, mungkin perlu dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim), terutama jika sel-sel abnormal ditemukan di dalam lubang serviks. Histerektomi dilakukan jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi.

2. Pengobatan untuk kanker serviks
Pemilihan pengobatan untuk kanker serviks tergantung kepada lokasi dan ukuran tumor, stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi.
1. Pembedahan
Pada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar), seluruh kanker seringkali dapat diangkat dengan bantuan pisau bedah ataupun melalui LEEP. Dengan pengobatan tersebut, penderita masih bisa memiliki anak.
Karena kanker bisa kembali kambuh, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang dan Pap smear setiap 3 bulan selama 1 tahun pertama dan selanjutnya setiap 6 bulan.
Jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi, dianjurkan untuk menjalani histerektomi.
Pada kanker invasif, dilakukan histerektomi dan pengangkatan struktur di sekitarnya (prosedur ini disebut histerektomi radikal) serta kelenjar getah bening.
Pada wanita muda, ovarium (indung telur) yang normal dan masih berfungsi tidak diangkat.
2. Terapi penyinaran
Terapi penyinaran (radioterapi) efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih terbatas pada daerah panggul. Pada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya.
Ada 2 macam radioterapi:
• Radiasi eksternal : sinar berasar dari sebuah mesin besar
Penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 hari/minggu selama 5-6 minggu.
• Radiasi internal : zat radioaktif terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan langsung ke dalam serviks.
Kapsul ini dibiarkan selama 1-3 hari dan selama itu penderita dirawat di rumah sakit. Pengobatan ini bisa diulang beberapa kali selama 1-2 minggu.
Efek samping dari terapi penyinaran adalah:
• iritasi rektum dan vagina
• kerusakan kandung kemih dan rektum
• ovarium berhenti berfungsi.
3. Kemoterapi
Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, kadang dianjurkan untuk menjalani kemoterapi. Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat anti-kanker bisa diberikan melalui suntikan intravena atau melalui mulut.
Kemoterapi diberikan dalam suatu siklus, artinya suatu periode pengobatan diselingi dengan periode pemulihan, lalu dilakukan pengobatan, diselingi denga pemulihan, begitu seterusnya.
4. Terapi biologis
Pada terapi biologis digunakan zat-zat untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit.
Terapi biologis dilakukan pada kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Yang paling sering digunakan adalah interferon, yang bisa dikombinasikan dengan kemoterapi.

Efek samping pengobatan
Selain membunuh sel-sel kanker, pengobatan juga menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang sehat sehingga seringkali menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan. Efek samping dari pengobatankanker sangat tergantung kepada jenis dan luasnya pengobatan. Selain itu, reaksi dari setiap penderita juga berbeda-beda.
Metoda untuk membuang atau menghancurkan sel-sel kanker pada permukaan serviks sama dengan metode yang digunakan untuk mengobati lesi prekanker.
Efek samping yang timbul berupa kram atau nyeri lainnya, perdarahan atau keluar cairan encer dari vagina.
Beberapa hari setelah menjalani histerektomi, penderita bisa mengalami nyeri di perut bagian bawah. Untuk mengatasinya bisa diberikan obat pereda nyeri.
Penderita juga mungkin akan mengalami kesulitan dalam berkemih dan buang air besar. Untuk membantu pembuangan air kemih bisa dipasang kateter.
Beberapa saat setealh pembedahan, aktivitas penderita harus dibatasi agar penyembuhan berjalan lancar. Aktivitas normal (termasuk hubungan seksual) biasanya bisa kembali dilakukan dalam waktu 4-8 minggu.
Setelah menjalani histerektomi, penderita tidak akan mengalami menstruasi lagi. Histerektomi biasanya tidak mempengaruhi gairah seksual dan kemampuan untuk melakukan hubungan seksual. Tetapi banyak penderita yang mengalami gangguan emosional setelah histerektomi. Pandangan penderita terhadap seksualitasnya bisa berubah dan penderita merasakan kehilangan karena dia tidak dapat hamil lagi.
Selama menjalani radioterap, penderita mudah mengalami kelelahan yang luar biasa, terutama seminggu sesudahnya. Istirahat yang cukup merupakan hal yang penting, tetapi dokter biasanya menganjurkan agar penderita sebisa mungkin tetap aktif.
Pada radiasi eksternal, sering terjadi kerontokan rambut di daerah yang disinari dan kulit menjadi merah, kering serta gatal-gatal. Mungkin kulit akan menjadi lebih gelap.
Daerah yang disinari sebaiknya mendapatkan udara yang cukup, tetapi harus terlindung dari sinar matahari dan penderita sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang bisa mengiritasi daerah yang disinari.
Biasanya, selama menjalani radioterapi penderita tidak boleh melakukan hubungan seksual. Kadang setelah radiasi internal, vagina menjadi lebh sempit dan kurang lentur, sehingga bisa menyebabkan nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Untuk mengatasi hal ini, penderita diajari untuk menggunakan dilator dan pelumas dengan bahan dasar air. Pada radioterapi juga bisa timbul diare dan sering berkemih.
Efek samping dari kemoterapi sangat tergantung kepada jenis dan dosis obat yang digunakan. Selain itu, efek sampingnya pada setiap penderita berlainan.
Biasanya obat anti-kanker akan mempengaruhi sel-sel yang membelah dengan cepat, termasuk sel darah (yang berfungsi melawan infeksi, membantu pembekuan darah atau mengangkut oksigen ke seluruh tubuh).
Jika sel darah terkena pengaruh obat anti-kanker, penderita akan lebih mudah mengalami infeksi, mudah memar dan mengalami perdarahan serta kekurangan tenaga.
Sel-sel pada akar rambut dan sel-sel yang melapisi saluran pencernaan juga membelah dengan cepat. Jika sel-sel tersebut terpengaruh oleh kemoterapi, penderita akan mengalami kerontokan rambut, nafsu makannya berkurang, mual, muntah atau luka terbuka di mulut.
Terapi biologis bisa menyebabkan gejala yang menyerupai flu, yaitu menggigil, demam, nyeri otot, lemah, nafsu makan berkurang, mual, muntah dan diare.
Kadang timbul ruam, selain itu penderita juga bisa mudah memar dan mengalami perdarahan.

F. PENCEGAHAN
Ada 2 cara untuk mencegah kanker serviks:
1. Mencegah terjadinya infeksi HPV
2. Melakukan pemeriksaan Pap smear secara teratur .
Pap smear (tes Papanicolau) adalah suatu pemeriksaan mikroskopik terhadap sel-sel yang diperoleh dari apusan serviks. Pada pemeriksaan Pap smear, contoh sel serviks diperoleh dengan bantuan sebuah spatula yang terbuat dari kayu atau plastik (yang dioleskan bagian luar serviks) dan sebuah sikat kecil (yang dimasukkan ke dalam saluran servikal).
Sel-sel serviks lalu dioleskan pada kaca obyek lalu diberi pengawet dan dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa.
24 jam sebelum menjalani Pap smear, sebaiknya tidak melakukan pencucian atau pembilasan vagina, tidak melakukan hubungan seksual, tidak berendam dan tidak menggunakan tampon.
Pap smear sangat efektif dalam mendeteksi perubahan prekanker pada serviks.
Jika hasil Pap smear menunjukkan displasia atau serviks tampak abnormal, biasanya dilakukan kolposkopi dan biopsi
Anjuran untuk melakukan Pap smear secara teratur:
• Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun
• Setiap tahun untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV atau kutil kelamin
• Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB
• Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun jika 3 kali Pap smear berturut-turut menunjukkan hasil negatif atau untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker
• Sesering mungkin jika hasil Pap smear menunjukkan abnormal
• Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prekanker maupun kanker serviks.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kanker serviks sebaiknya:
• Anak perempuan yang berusia dibawah 18 tahun tidak melakukan hubungan seksual.
• Jangan melakukan hubungan seksual dengan penderita kutil kelamin atau gunakan kondom untuk mencegah penularan kutil kelamin.
• Jangan berganti-ganti pasangan seksual
• Berhenti merokok.

Pemeriksaan panggul setiap tahun (termasuk Pap smear) harus dimulai ketika seorang wanita mulai aktif melakukan hubungan seksual atau pada usia 20 tahun. Setiap hasil yang abnormal harus diikuti dengan pemeriksaan kolposkopi dan biopsi.
Beberapa peneliti telah membuktikan bahwa vitamin A berpertan dalam menghentikan atau mencegah perubahan keganasan pada sel-sel, seperti yang terjadi pada permukaan serviks.










Kanker Kandungan

A. DEFINISI
Kandungan (uterus) adalah bagian dari suatu sistim reproduksi seorang wanita. Ia adalah organ yang berongga yang berbetuk buah per dimana seorang bayi tumbuh. Kandungan ada di panggul (pelvis) antara kandung kemih dan dubur (rectum).
Bagian bawah yang sempit dari kandungan (uterus) adalah mulut rahim (cervix). Bagian tengah yang lebar dari kandungan adalah badannya atau corpus. Puncaknya yang berbentuk kubah adalah fundus. Tabung-tabung fallopian menjulur dari setiap sisi puncak kandungan ke indung-indung telur (ovaries).
Dinding kandungan mempunya dua lapisan jaringan. Lapisan dalam adalah endometrium. Lapisan luar adalah jaringan otot yang disebut myometrium.
Pada wanita-wanita yang berada pada umur-umur mengandung anak, lapisan uterus tumbuh dan menebal setiap bulan untuk mempersiapkan kehamilan. Jika seorang wanita tidak menjadi hamil, lapisan yang tebal, berdarah mengalir keluar dari tubuh melalu vagina. Pengeluaran ini disebut menstruasi (datang bulan).
Kanker adalah suatu kelompok yang banyak dari penyakit yang berhubungan. Semua kanker-kanker mulai di sel-sel, unit dasar kehidupan dari tubuh. Sel-sel membuat jaringan-jaringan, dan jaringan-jaringan membuta organ-organ tubuh.
Secara normal, sel-sel tumbuh dan membelah membentuk sel-sel baru ketika mereka dibutuhkan oleh tubuh. Ketika sel-sel tumbuh menua dan mati, sel-sel baru mengambil tempat mereka.
Kadangkala proses yang teratur ini berjalan salah. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel tua tidak mati ketika mereka seharusnya mati. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk suatu massa dari jaringan yang disebut suatu pertumbuhan atau tumor.
Tumor-tumor dapat jinak atau ganas:
• Tumor-tumor jinak bukan kanker. Biasanya , dokter-dokter dapat mengangkat/menghilangkan mereka. Sel-sel dari tumor-tumor jinak tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Pada kebanyakan kasus-kasus, tumor-tumor jinak tidak datang kembali setelah mereka diangkat/dihilangkan. Paling penting, tumor-tumor jinak jarang adalah suatu ancaman nyawa.
Kondisi-Kondisi Jinak dari Kandungan
o Fibroids adalah tumor-tumor jinak yang umum yang tumbuh dalam otot uterus. Mereka terjadi terutama pada wanita-wanita pada umur empatpuluhannya. Wanita-wanita mungkin mempunyai banyak fibroids pada waktu bersamaan. Fibroids tidak berkembang menjadi kanker. Ketika seorang wanita mencapai menopause, fibroids kemungkinan menjadi lebih kecil, dan kadangkala mereka menghilang.
Biasanya, fibroids tidak menyebabkan gejala-gejala dan tidak memerlukan perawatan. Namun tergantung dari ukuran dan lokasi mereka, fibroids dapat menyebabkan perdarahan, kotoran vagina (vaginal discharge), dan kencing yang seringkali. Wanita-wanita dengan gejala-gejala ini harus mengunjungi seorang dokter. Jika fibroids menyebabkan perdarahan yang berat, atau jika mereka menekan pada organ-organ yang berdekatan dan menyebabkan nyeri, dokter mungkin menyarankan operasi atau perawatan lainnya.
o Endometriosis adalah kondisi jinak lainnya yang mempengaruhi uterus. Ia adalah paling umum pada wanita-wanita yang berumur tigapuluhan dan empatpuluhan, terutama pada wanita-wanita yang belum pernah hamil. Itu terjadi ketika jaringan endometrial mulai tumbuh pada bagian luar uterus dan pada organ-organ yang berdekatan. Kondisi ini dapat menyebabkan periode-periode menstruasi yang menyakitkan, perdarahan vagina yang abnormal, dan kadangkala kehilangan kesuburan (kemampuan menjadi hamil), namun itu tidak menyebabkan kanker. Wanita-wanita dengan endometriosis dapat dirawat dengan hormon-hormon atau operasi.
o Endometrial hyperplasia adalah suatu peningkatan dalam jumlah sel-sel lapisan uterus. Itu bukan kanker. Kadangkala itu berkembang menjadi kanker. Periode-periode menstruasi yang berat, perdarahan diantara periode-periode, dan perdarahan setelah menopause adalah gejala-gejala umum dari hyperplasia. Itu adalah paling umum setelah umur 40 tahun.
Untuk mencegah endometrial hyperplasia dari pengembangan ke kanker, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk mengangkat uterus (hysterectomy) atau perawatan dengan hormon-hormon (progesterone) dan pemeriksaan-pemeriksaan follow-up secara teratur.
• Tumor-tumor ganas adalah kanker. Mereka umumnya adalah lebih serius dan mungkin mengancam nyawa. Sel-sel kanker dapat menyerang dan merusak jaringan-jaringan dan organ-organ yang berdekatan. Juga, sel-sel kanker dapat pecah keluar dari suatu tumor ganas dan masuk kedalam aliran darah atau sistim getah bening (sistim limfatik). Itu adalah bagaimana sel-sel kanker menyebar dari tumor asal membentuk tumor-tumor baru pada organ-organ lain. Penyebaran dari kanker disebut metastasis.
Ketika kanker kandungan (uterine cancer) menyebar (metastasizes) keluar uterus, sel-sel kanker seringkali ditemukan di simpul-simpul getah bening, syaraf-syaraf, atau pembuluh-pembuluh darah yang berdekatan. Jika kanker telah mencapai simpul-simpul getah bening, sel-sel kanker mungkin telah menyebar ke simpul-simpul getah bening lainnya dan organ-organ lainnya, seperti paru-paru, hati, dan tulang-tulang.
Ketika kanker menyebar dari tempat asalnya ke bagian lain tubuh, tumor baru mempunyai macam sel-sel abnormal yang sama dan nama yang sama seperti tumor primer. Contohnya, Jika kanker uterus menyebar ke paru-paru, sel-sel kanker di paru-paru sebenarnya adalah sel-sel kanker kandungan (uterine). Penyakitnya adalah kanker kandungan metastatic, bukan kanker paru-paru. Ia diperlakukan sebagai kanker kandungan, bukan kanker paru-paru. Dokter-dokter kadangkala menyebut tumor baru penyakit "jarak jauh".
Tipe kanker uterus (kandungan) yang paling umum mulai pada lapisan (endometrium). Disebut juga kanker edometrial (endometrial cancer), kanker kandungan, atau kanker uterus. Disini kita akan memakai istilah kanker kandungan atau kanker uterus untuk merujuk pada kanker yang mulai pada endometrium.
Suatu tipe kanker yang berbeda, uterine sarcoma, berkembang di otot (myometrium). Kanker yang mulai pada leher rahim adalah juga suatu tipe yang berbeda dari kanker.
B. ORANG – ORANG YANG MENGERTI KANKER KANDUNGAN
Tidak ada satu orang pun yang tahu penyebab yang tepat dari kanker kandungan. Bagaimanapun, adalah jelas bahwa penyakit ini tidak menular. Tidak ada satu orang pun yang dapat "menangkap" kanker dari orang lain.
Wanita-wanita yang mendapat penyakit ini lebih mungkin mempunyai faktor-faktor risiko tertentu daripada wanita-wanita lain. Suatu faktor risiko adalah sesuatu yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit.
Kebanyakan wanita-wanita yang telah mengetahui faktor-faktor risiko tidak mendapat kanker kandungan. Pada sisi lain, banyak yang mendapat penyakit ini tidak mempunyai faktor-faktor ini. Dokter-dokter jarang dapat menjelaskan mengapa seorang wanita mendapat kanker kandungan sedangkan yang lainnya tidak.
Studi-studi telah menemukan faktor-faktor risiko berikut:
• Umur. Kanker kandungan terjadi kebanyakan pada wanita-wanita berumur lebih dari 50 tahun.
• Endometrial hyperplasia. Risiko kanker kandungan adalah lebih tinggi jika seorang wanita mempunyai endometrial hyperplasia. Kondisi ini dan perawatannya telah dibahas diatas.
• Terapi Pengganti Hormon, Hormone replacement therapy (HRT). HRT digunakan mengontrol gejala-gejala menopause, mencegah osteoporosis (penipisan tulang-tulang), dan mengurangi risiko penyakit jantung atau stroke.
Wanita-wanita yang menggunakan estrogen tanpa progesterone mempunyai suatu peningkatan risiko kanker kandungan. Penggunaan jangka panjang dan dosis-dosis yang besar dari estrogen kelihatannya meningkatkan risiko ini. Wanita-wanita yang menggunakan suatu kombinasi dari estrogen dan progesterone mempunyai suatu risiko kanker kandungan yang lebih rendah daripada wanita-wanita yang hanya menggunakan estrogen saja. Progesterone melindungi kandungan (uterus).
Wanita-wanita harus mendiskusikan manfaat-manfaat dan risiko-risiko dari HRT dengan dokter-dokter mereka. Juga, mempunyai pemeriksaan-pemeriksaan (checkups) secara teratur ketika mengambil HRT dapat memperbaiki kemungkinan dokter akan menemukan kanker kandungan pada stadium awal, jika ia berkembang.
• Kegemukan dan kondisi-kondisi yang berhubungan denganynya. Tubuh membuat beberapa dari estrogennya dalam jaringan lemak. Itulah mengapa wanita-wanita gemuk lebih mungkin daripada wanita-wanita kurus mempunyai tingkat-tinkat estrogen yang lebih tinggi didalam tubuh-tubuhnya. Tingkat-tingkat estrogen yang tinggi mungkin adalah penyebabnya bahwa wanita-wanita gemuk mempunyai suatu peningkatan risiko mengembangkan kanker kandungan. Risiko penyakit ini juga lebih tinggi pada wanita-wanita dengan diabetes atau tekanan darah tinggi (kondisi-kondisi yang terjadi pada banyak wanita-wanita gemuk).
• Tamoxifen. Wanita-wanita yang meminum obat tamoxifen untuk mencegah atau merawat kanker payudara mempunyai suatu peningkatan risiko kanker kandungan. Risiko ini tampaknya berhubungan dengan efek yang menyerupai estrogen dari obat ini pada kandungan. Dokter-dokter mengawasi wanita-wanita yang meminum tamoxifen untuk kemungkinan tanda-tanda atau gejala-gejala dari kanker kandunganb.
Manfaat-manfaat dari tamoxifen untuk merawat kanker payudara lebih banyak daripada risiko pengembangan kanker-kanker lainnya. Tetap, setiap wanita adalah berbeda. Wanita mana saja yang mempertimbangkan untuk meminum tamoxifen harus berdiskusi dengan dokternya tentang sejarah medis pribadi dan keluarganya dan kekhwatiran-kekhwatirannya.
• Ras. Wanita-wanita kulit putih lebih mungkin daripada wanita-wanita Amerika keturunan Afrika mendapatkan kanker kandungan.
• Kanker Kolorektal (Colorectal cancer). Wanita-wanita yang telah mendapat suatu bentuk yang diwariskan dari kanker kolorektal (colorectal cancer) mempunyai suatu risiko yang lebih tinggi mengembangkan kanker kandungan daripada wanita-wanita lain.
Faktor-faktor risiko lainnya dihubungkan dengan berapa lama tubuh seorang wanita terpapar pada estrogen. Wanita-wanita yang tidak mempunyai anak-anak, mulai menstruasi pada suatu umur yang sangat muda, atau masuk ke menopause terlambat dalam hidupnya terpapar pada estrogen lebih lama dan mempunyai suatu risiko yang lebih tinggi.
Wanita-wanita dengan faktor-faktor risiko yang diketahui dan mereka yang khwatir tentang kanker kandungan harus bertanya pada dokter-dokter mereka tentang gejala-gejala yang harus diawasi dan berapa sering melakukan checkups. Nasehat dokter akan berdasarkan pada umur wanita, sejarah medis, dan faktor-faktor lainnya.
C. GEJALA – GEJALA KANKER KANDUNGAN
Kanker kandungan biasanya terjadi setelah menopause. Namun ia juga dapat terjadi sekitar waktu menopause mulai. Perdarahan vagina yang abnormal adalah gejala yang paling umum dari kanker kandungan. Perdarahan mungkin mulai sebagai suatu aliran cairan yang bergaris darah yang secara berangsur-angsur mengandung lebih banyak darah. Wanita-wanita jangan mengasumsikan bahwa perdarahan vagina yang abnormal adalah bagian dari menopause.
Seorang wanita harus menemui dokternya jika ia mempunyai gejala-gejala mana saja dari yang berikut:
• Perdarahan atau kotoran vagina yang tidak biasa
• Sulit atau nyeri buang air kecil
• Nyeri waktu hubungan seksual
• Nyeri pada area pelvic
Gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh kanker atau kondisi-kondisi yang kurang serius lainnya. Lebih sering mereka bukan kanker, namun hanya seorang dokter yang dapat memastikan.
D. DIAGNOSA
Jika seorang wanita mempunyai gejala-gejala yang memberi kesan kanker kandungan, dokternya mungkin memeriksa tanda-tanda umum dari kesehatan dan mungkin memerintahkan tes-tes darah dan urin. Dokter mungkin juga melaksanakan satu atau lebih pemeriksaan-pemeriksaan atau tes-tes yang dibahas pada halaman-halaman berikutnya.
• Pelvic exam -- Seorang wanita mempunyai suatu pelvic exam untuk memeriksa vagina, kandungan, kandung kemih, dan rectum. Dokter merasakan organ-organ ini untuk segala benjolan-benjolan atau perubahan-perubahan bentuk dan ukurannya. Untuk melihat bagian atas dari vagina dan lehe rahim, dokter memasukkan suatu alat yang disebut suatu speculum kedalam vagina.
• Pap test -- Dokter mengambil sel-sel dari leher rahim dan vagina bagian atas. Sebuah laboratorium medis memeriksa untuk sel-sel abnormal. Meskipun Pap test dapat menseteksi kanker leher rahim, sel-sel dari bagian dalam kandungan biasanya tidak terlihat pada suatu Pap test. Inilah mengapa dokter mengambil samples dari sel-sel bagian dalam kandungan pada suatu prosedur yang disebut suatu biopsy.
• Transvaginal ultrasound -- Dokter memasukkan suatu alat kedalam vagina. Alat mengarahkan gelombang-gelombang suara berfrekwensi tinggi pada kandungan. Pola-pola dari gema-gema yang mereka hasilkan menciptakan suatu gambar. Jika endometrium tampak terlalu tebal, dokter dapat melakukan suatu biopsi.
• Biopsy -- Dokter mengangkat suatu sample jaringan dari lapisan kandungan. Ini biasanya dapat dilakukan di ruang praktek dokter. Pada beberapa kasus-kasus, bagaimanapun, seorang wanita mungkin memerlukan suatu dilation dan curettage (D&C). Suatu D&C biasanya dilakukan sebagai operasi pada hari yang sama dengan pembiusan pada sebuah rumah sakiti. Seorang ahli patologi memeriksa jaringan untuk memeriksa sel-sel kanker, hyperplasia, dan kondisi-kondisi lain. Untuk suatu waktu yang singkat setelah biopsi, beberapa wanita-wanita mempunyai kejang-kejang dan perdarahan vagina.
E. PENINGKATAN KANKER KANDUNGAN
Jika kanker kandungan terdiagnosis, dokter perlu untuk mengetahui tingkat, atau luasnya, dari penyakit untuk merencanakan perawatan yang terbaik. Peningkatan adalah suatu usaha yang hati-hati untuk memastikan apakah kanker telah menyebar, dan jika ya, ke bagian-bagian tubuh yang mana.
Dokter mungkin memerintahkan tes-tes darah dan urin dan x-rays dada. Wanita itu juga mungkin mempunyai x-rays lain, CT scans, dan tes-tes ultrasound, magnetic resonance imaging (MRI), sigmoidoscopy, atau colonoscopy.
Pada kebanyakan kasus-kasus, cara yang paling dapat dipercaya untuk membuat tingkatan penyakit ini adalah mengangkat kandungan (hysterectomy). Setelah kandungan diangkat, ahli bedah dapat mencari tanda-tanda yang jelas bahwa kanker telah menyerang otot kandungan. Ahli bedah juga dapat memeriksa simpul-simpul getah bening dan organ-organ lain pada area pelvic untuk tanda-tanda kanker. Seorang ahli patologi menggunakan sebuah mikroskop memeriksa kandungan dan jaringan-jaringan lain yang diangkat oleh ahli bedah.
Ini adalah ciri-ciri utama dari setiap tingkatan penyakit:
• Tingkat I -- Kanker hanya berada dalam tubuh kandungan. Bukan di leher rahim.
• Tingkat II -- Kanker telah menyebar dari tubuh kandungan ke leher rahim.
• Tingkat III -- Kanker telah menyebar keluar dari kandungan, namun belum keluar pelvis (dan belum ke kandung kemih atau rectum). Simpul-simpul getah bening pada pelvis mungkin mengandung sel-sel kanker.
• Tingkat IV -- Kanker telah menyebar ke kandung kemih atau rectum. Atau ia telah menyebar melewati pelvis ke bagian-bagian lain tubuh.
F. PERAWATAN KANKER KANDUNGAN
Banyak wanita-wanita yang ingin mengambil bagian yang aktif dalam membuat keputusan-keputusan tentang pelayanan kesehatan mereka. Mereka ingin belajar semua yang mereka bisa tentang penyakit mereka dan pilihan-pilihan perawatan mereka. Bagaimanapun, shock dan stres yang dapat dirasakan oleh orang-orang setelah suatu diagnosis kanker dapat membuatnya sukar bagi mereka untuk memikirkan segala sesuatu yang mereka ingin tanyakan pada dokter. Adalah seringkali bermanfaat untuk membuat suatu daftar dari pertanyaan-pertanyaan sebelum suatu janji temu. Untuk mengingat apa yang dikatakan oleh dokter, pasien-pasien dapat membuat catatan-catatan atau bertanya apakah mereka dapat menggunakan suatu tape recorder. Beberapa wanita-wanita juga ingin mempunyai seorang anggota keluarga atau teman dengan mereka ketika mereka berbicara dengan dokter -- untuk mengambil bagian dalam diskusi, untuk mencatata, atau hanya mendengarkan.
Dokter dari pasien mungkin merujuknya pada dokter-doter yang mengkhususkan diri (spesialis) pada perawatan kanker, atau ia dapat meminta referensi. Perawatan biasanya mulai dalam beberapa minggu setelah diagnosis. Ada waktu untuk wanita berbicara dengan dokter tentang pilihan-pilihan perawatannya, mendapatkan suatu pendapat kedua, dan belajar lebih banyak tantang kanker kandungan.
Mendapatkan suatu pendapat kedua
Sebelum memulai perawatan, seorang wanita mungkin ingin suatu pendapat kedua tentang diagnosis, tingkat kanker, dan rencana perawatan. Beberapa perusahaan-perusahaan asutansi membutuhkan suatu pendapat kedua; yang lain mungkin melengkapi suatu pendapat kedua jika wanita memintanya. Mengumpulkan rekaman medis dan membuat janji dengan dokter mungkin memerlukan sedikit waktu. Pada kebanyakan kasus-kasus, suatu penundaan yang singkat tidak membuat perawatan menjadi kurang efektif.
Ada sejumlah cara-cara untuk menemukan dokter untuk suatu pendapat kedua:
• Dokter anda mugkin merujuk anda pada satu atau lebih spesialis-spesialis. Specialis-spesialis yang merawat wanita-wanita dengan kanker kandungan termasuki ahli-ahli bedah, ahli kanker ginekologis (gynecologic oncologists), ahli pengobatan kanker (medical oncologists), dan ahli radiasi kanker (radiation oncologists). Pada pusat-pusat kanker, beberapa spesialis-spesialis seringkali bekerja sama sebagai suatu regu (team).
• NCI's Cancer Information Service, at 1-800-4-CANCER, dapat memberitahu anda tentang pusat-pusat perawatan yang berdekatan.
• The American Board of Medical Specialties (ABMS) mempunyai suatu dafter dari dokter-dokter yang telah mendapatkan latihan dan telah lulus ujian dalam spesialisasinya. Anda dapat mencari dokter-dokter ini pada http://www.abms.org. (Click on "Who's Certified.")
Persiapan untuk Perawatan
Pilihan untuk perawatan tergantung dari ukuran tumor, stadium penyakitnya, apakah hormon-hormon wanita mempengaruhi pertumbuhan tumor, dan tingkat tumornya. (Tingkat memberitahu seberapa dekatnya sel-sel kanker menyerupai sel-sel normal dan menyarankan berapa cepatnya kanker mungkin tumbuh. Kanker-kanker tingkat rendah kemungkinan tumbuh dan menyebar lebih perlahan daripada kanker-kanker tingkat tinggi). Dokter juga mempertimbangkan faktor-faktor lain, termasuk umur dan kesehatan umum dari wanitanya.
G. METODE –METODE PERAWATAN KANKER KANDUNGAN
Wanita-wanita dengan kanker kandungan mempunyai banyak pilihan-pilihan perawatan. Kebanyakan wanita-wanita dengan kanker kandungan dirawat dengan operasi. Beberapa mempunyai terapi radiasi. Suatu jumlah yang lebih kecil dari wanita-wanita mungkin dirawat dengan terapi hormon. Beberapa pasien-pasien menerima suatu kombinasi dari terapi-terapi.
Dokter adalah orang yang paling tepat untuk menguraikan/menjelaskan pilihan-pilihan perawatan dan mendiskusikan hasil-hasil perawatan yang diharapkan.
Seorang wanita mungkin ingin berbicara dengan dokternya tentang mengambil bagian pada suatu percobaan klinik, suatu studi penelitian dari metode-metode perawatan yang baru. Percobaan-percobaan klinik adalah suatu pilihan penting untuk wanita-wanita dengan semua tingkatan kanker kandungan.
Kebanyakan wanita-wanita dengan kanker kandungan mempunyai operasi untuk mengangkat kandungan (hysterectomy) melalui suatu sayatan pada perut. Dokter juga mengangkat kedua tabung-tabung fallopian dan kedua indung-indung telur (ovaries). Prosedur ini disebut suatu bilateral salpingo-oophorectomy.
Dokter mungkin juga mengangkat simpul-simpul getah bening dekat tumor untuk melihat apakah mereka mengandung kanker. Jika sel-sel kanker telah mencapai simpul-simpul getah bening, itu dapat berarti bahwa penyakit telah menyebar pada bagian-bagian lain tubuh. Jika sel-sel kanker belum menyebar diluar endometrium, wanita itu mungkin tidak memerlukan perawatan lain mana saja. Panjangnya waktu tinggal di rumah sakit mungkin bervariasi dari beberapa hari sampai satu minggu.
Pada terapi radiasi, sinar-sinar berenergi tinggi digunakan untuk membunuh sel-sel kanker. Seperti operasi, terapi radiasi adalah suatu terapi lokal. Ia mempengaruhi sel-sel kanker hanya di area yang dirawat.
Beberapa wanita-wanita dengan kanker kandungan tingkat I, II, atau III memerlukan kedua-duanya terapi radiasi dan operasi. Mereka mungkin mendapat radiasi sebelum operasi untuk menyusutkan tumor atau setelah operasi untuk menghancurkan sel-sel kanker mana saja yang tertinggal di area itu. Juga, dokter mungkin menyarankan perawatan-perawatan radiasi untuk jumlah yang kecil dari wanita-wanita yang tidak dapat menjalankan operasi.
Dokter-dokter menggunakan dua tipe dari terapi radiasi untuk merawat kanker kandungan:
• Radiasi Eksternal: Pada terapi radiasi eksternal, sebuah mesin besar diluar tubuh digunakan untuk mengarahkan radiasi pada area tumor. Wanita itu biasanya adalah seorang pasien luar rumah sakit atau klinik dan menerima radiasi eksternal 5 hari setiap minggu untuk beberapa minggu. Jadwal ini membantu melindungi sel-sel dan jaringan-jaringan yang sehat dengan menyebar keluar total dosis dari radiasi. Tidak ada materi-materi radioaktif yang ditaruh kedalam tubuh untuk terapi radiasi eksternal.
• Radiasi Internal: Pada terapi radiasi internal, tabung-tabung kecil yang mengandung suatu unsur radioaktif dimasukkan melalui vagina dan ditinggalkan ditempat untuk beberapa hari. Wanita ini tinggal di rumah sakit selama perawatan in. Untuk melindungi yang lainnya dari paparan radioaktif, pasien tidak bisa menerima tamu-tamu atau dapat menerima tamu hanya untuk suatu periode waktu yang singkat ketika implant ditempat. Sekali implant diangkat, wanita itu tidak mempunyai keradioaktifan didalam tubuhnya.
Beberapa pasien-pasien memerlukan kedua-duanya terapi radiasi eksternal dan internal.
Terapi hormon melibatkan unsur-unsur yang mencegah sel-sel kanker mendapatkan atau menggunakan hormon-hormon yang mungkin mereka butuhkan untuk tumbuh. Hormon-hormon dapat mengkaitkan pada sel-sel yang peka rangsangan hormon (hormone receptors), menyebabkan perubahan-perubahan pada jaringan kandungan. Sebelum terapi mulai, dokter mungkin meminta suatu tes hormone receptor. Tes lab dari jaringan kandungan yang khusus ini membantu dokter belajar jika sel-sel yang peka rangsangan estrogen dan progesterone hadir. Jika jaringan mempunyai receptors, wanita itu kemungkinan merespon pada terapi hormon.
Terapi hormon disebut suatu terapi sistemik karena ia dapat mempengaruhi sel-sel kanker diseluruh tubuh. Biasanya, terapi hormon adalah suatu tipe dari progesterone yang diminum sebagai suatu pil.
Dokter mungkin menggunakan terapi hormo untuk wanita-wanita dengan kanker kandungan yang tidak dapat menjalankan operasi atau terapi radiasi. Juga, dokter mungkin memberikan terapi hormon pada wanita-wanita dengan kanker kandungan yang telah menyebar ke paru-paru atau tempat-tempat jauh lainnya. Ia juga diberikan pada wanita-wanita dengan kanker kandungan yang telah timbul kembali.
H. EFEK SAMPING PERAWATAN KANKER KANDUNGAN
Karena perawatan kanker dapat merusak sel-sel dan jaringan-jaringan yang sehat, efek-efek sampingan yang tidak diinginkan kadangkala terjadi. Efek-efek sampingan ini tergantung dari banyak faktor-faktor, termasuk tipe dan luasnya perawatan. Efek-efek sampingan mungkin tidak sama untuk setiap orang, dan mereka mungkin bahkan berubah dari satu sesi perawatan ke sesi berikutnya. Sebelum perawatan mulai, dokter-dokter dan suster-suster akan menjelaskan kemungkinan efek-efek sampingan dan bagaimana mereka akan membantu anda mengendalikan mereka.
Operasi
Setelah suatu hysterectomy, wanita-wanita biasanya mempunyai beberapa rasa nyeri dan merasakan sangat lelah. Kebanyakan wanita-wanita kembali ke aktivitas-aktivitas normal mereka dalam waktu 4 sampai 8 minggu setelah operasi. Beberapa mungkin memerlukan lebih banyak waktu daripada itu.
Beberapa wanita-wanita mungkin mempunyai persoalan-persoalan dengan mual dan muntah setelah operasi, dan beberapa mungkin mempunyai persoalan-persoalan kandung kemih dan usus. Dokter mungkin membatasi dietnya wanita pada cairan-cairan pertama kali, dengan suatu kembalinya ke makanan padat secara berangsur-angsur.
Wanita-wanita yang telah mempunyai suatu hysterectomy tidak lagi mempunyai periode-periode menstruasi dan tidak lagi dapat hamil. Ketika indung-indung telur (ovaries) diangkat, menopause terjadi seketika. Rasa panas dan gejala-gejala lain dari menopause yang disebabkan oleh operasi mungkin lebih berat daripada yang disebabkan oleh menopause secara alamiah. Terapi pengganti hormon [Hormone replacement therapy (HRT)] seringkali diberikan pada wanita-wanita yang tidak mempunyai kanker kandungan untuk menghilangkan persoalan-persoalan ini. Bagaimanapun, dokter-dokter biasanya tidak memberikan hormon estrogen pada wanita-wanita yang telah mempunyai kanker kandungan. Karena estrogen adalah suatu faktor risiko untuk penyakit ini, banyak dokter-dokter khwatir bahwa estrogen mungkin menyebabkan kanker kandungan untuk timbul kembali. Dokter-dokter lain menunjukan bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa estrogen meningkatkan risiko bahwa kanker akan timbul kembali. NCI sedang mensponsori suatu studi penelitian yang besar untuk mempelajari apakah wanita-wanita yang telah mempunyai kanker kandungan stadium awal dapat menerimanya dengan aman.
Untuk beberapa wanita-wanita, suatu hysterectomy dapat mempengaruhi keintiman seksual. Seorang wanita mungkin kehilangan perasaan yang mungkin membuat keintiman menjadi sulit. Berbagi perasaan-perasaan ini dengan mitranya mungkin bermanfaat.
Terapi Radiasi
Efek-efek sampingan dari terapi radiasi tergantung terutama dari dosis perawatan dan bagian tubuh yang dirawat. Efek-efek sampingan yang umum dari radiasi termasuk kekeringan, kulit yang memerah dan rambut rontok pada area yang dirawat, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan yang sangat. Beberapa wanita-wanita mungkin mempunyai vagina yang kering, gatal, mengencang, dan terbakar. Radiasi juga mungkin menyebabkan diare atau buang air kecil yang sering dan tidak menyenangkan. Ia mungkin mengurangi jumlah sel-sel darah putih, yang membantu melindungi tubuh melawan infeksi.
Dokter-dokter mungkin menasehati pasien-pasien mereka untuk tidak berhubungan seksual selama terapi radiasi. Bagaimanapun, kebanyakan dapat memulai lagi aktivitas seksualnya dalam waktu beberapa minggu setelah perawatan berakhir. Dokter atau suster mungkin menyarankan cara-cara menghilangkan segala ketidakenakkan vagina yang terkait dengan perawatan.
Terapi Hormon
Terapi hormon dapat menyebabkan sejumlah efek-efek sampingan. Wanita-wanita yang memakai progesterone mungkin menahan cairan, mempunyai suatu nafsu makan yang meningkat, dan menambah berat badan. Wanita-wanita yang masih menstruasi mungkin mempunyai perubahan-perubahan pada periode-periode mereka.
Nutrisi
Orang-orang perlu makan yang baik selama terapi kanker. Mereka memerlukan kalori-kalori dan protein-protein yang cukup untuk memajukan kesembuhan, mempertahankan kekuatan, dan mempertahankan suatu berat badan yang sehat. Makan dengan baik seringkali membantu orang-orang dengan kanker merasa lebih baik dan mempunyai lebih banyak energi.
Pasien-pasien mungkin merasa tidak ingin makan jika mereka merasa tidak enak atau lelah. Juga, efek-efek sampingan perawatan seperti tidak ada nafsu makan, mual, atau muntah dapat membuat makan menjadi sulit. Makanan mungkin rasanya berbeda.
Dokter, ahli diet, atau pelayanan kesehatan lainnya dapat menasehati pasien-pasien tentang cara-cara mempertahankan suatu diet yang sehat.
Kepedulian pada Follow-up
Kepedulian pada Follow-up setelah perawatan kanker kandungan adalah penting. Wanita-wanita harus jangan ragu-ragu mendiskusikan follow-up dengan dokter mereka. Checkups secara teratur memastikan bahwa segala perubahan-perubahan pada kesehatan tercatat. Segala persoalan yang berkembang dapat ditemukan dan dirawat sesegera mungkin. Checkups dapat termasuk suatu pemeriksaan fisik, suatu pemeriksaan pelvic, x-rays, dan tes-tes laboratorium.
I. DUKUNGAN UNTUK WANITA PENDERITA KANKER
Kelompok-kelompok pendukung juga dapat membantu. Pada kelompok-kelompok ini, pasien-pasien atau anggota-anggota keluarganya bertemu dengan pasien-pasien lain atau keluarganya untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari tentang menghadapi penyakit dan efek-efek perawatan. Kelompok-kelompok dapat menawarkan dukungan secara pribadi, melalui telephone, atau internet. Anda munkin ingin berbicara dengan seseorang dari regu pelayanan kesehatan anda tentang menemukan suatu kelompok pendukung.
Adalah alamiah untuk seorang wanita khwatir tentang efek-efek dari kanker kandungan dan perawatannya pada kebirahiannya. Ia mungkin ingin bicara dengan dokternya tentang kemungkinan efek-efek sampingan dan apakah efek-efek ini kemungkinan sementara atau permanen. Apapun ramalannya, mungkin bermanfaat untuk wanita-wanita dan mitra-mitranya untuk berbicara tentang perasaan-perasaan mereka dan saling membantu mencari jalan-jalan untuk berbagi keintiman selama dan sesudah perawatan.
Orang-orang yang hidup dengan kanker mungkin khwatir tentang kepedulian pada keluarga-keluarga mereka, mempertahankan pekerjaan-pekerjaan mereka, atau bertahan dengan aktivitas-aktivitas harian . Kekhwatiran-kekhwatiran tentang perawatan dan pengendalian efek-efek sampingan, tinggal di rumah sakit, dan biaya-biaya pengobatan adalah juga umum. Dokter-dokter, suster-suster, dan anggota-anggota dari regu pelayanan kesehatan lainnya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang perawatan, pekerjaan, atau aktivitas-aktivitas lainnya. Bertemu dengan seorang pekerja sosial, penasehat, atau anggota dari keagamaan dapat bermanfaat pada mereka yang ingin berbicara tentang perasaan-perasaan mereka atau berdiskusi tentang kekhwatiran-kekhwatiran mereka. Seringkali, seorang pekerja sosial dapat menyarankan sumber-sumber bantuan keuangan, transportasi, pelayanan rumah, atau dukungan emosi.

Tidak ada komentar: