Sabtu, 05 Juni 2010

Tumor Otak (Tumor Intrakranial)

NAMA : PUTU GEDE RANDY KARISMA
NIM : 04.07.1689

  • Pendahuluan
Otak adalah pusat kehidupan. Segala aktivitas kehidupan, hingga yang sekecil-kecilnya, hanya bisa terjadi melalui mekanisme yang diatur oleh otak. Dalam waktu yang bersamaan otak harus menjalankan beribu-ribu aktivitas sekaligus. Saat tiba-tiba mendengar suara klakson dari belakang maka secepat kilat otak menyuruh kaki meloncat ke tepi, menyuruh leher menoleh ke belakang, menyuruh mata membelalak, menyuruh otot-otot menegang untuk mengatasi situasi darurat, menyuruh jantung memompa darah lebih kencang, menyuruh hidung tetap bernafas, dan masih banyak lagi yang harus diaturnya, bahkan terkadang masih sempat-sempatnya menyuruh mulut memaki….
otak_manusia.  Semua itu dapat dilaksanakan bersamaan karena diatur oleh bagian otak yang berbeda-beda. Ya, otak memiliki banyak bagian yang memiliki fungsi berbeda-beda. Secara garis besar otak terbagi atas tiga bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brain stem). Masing-masing bagian terbagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, lebih kecil lagi, dan lebih kecil lagi. Seperti bagian-bagian tubuh lain, otak bisa terkena tumor maupun kangker. Bedanya, jika pada bagian tubuh lain tumor jinak kadang tidak mengganggu dan tidak berbahaya, di otak tumor jinak pun bisa sangat mengganggu dan membahayakan nyawa.
  • Pengertian
Tumor Otak merupakan penyakit yang menyerang otak manusia, yang merupakan pusat kendali dari tubuh manusia, sehingga tumor otak pada umum nya dapat mengganggu fungsi organ tubuh lain bahkan dapat menyebabkan kematian. Tumor otak dibagi menjadi dua yaitu tumor otak Benigna dan tumor otak Maligna. Tumor otak Benigna merupakan pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak, tetapi jenis ini tidak ganas. Tumor otak Maligna merupakan kanker di dalam otak yang dapat menghancurkan jaringan di sekitarnya. Gejala dari tumor otak awalnya berupa sakit kepala yang sering terjadi ketika kita sedang mengejan atau saat ingin bangun dari posisi tidur. Pengobatan tumor otak tergantung kepada lokasi dan jenis nya. Jika memungkinkan tumor diangkat melalui pembedahan. Pembedahan kadang dapat menyebabkan penurunan fungsi otak, namun pembedahan harus dilakukan jika pertumbuhan tumor mengancam struktur otak yang penting.
Tumor intracranial meliputi lesi benigna dan maligna. Tumor intracranial dapat terjadi pada beberapa struktur area otak dan pada semua kelompok umur. Tumor otak dinamakan sesuai dengan jaringan dimana tumor itu muncul. Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ lainnya dapat terganggu, sehingga kematian  dapat terjadi. Tumor otak bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak dan remaja, namun pada umumnya tumor menyerang orang usia produktif atau dewasa. Walaupun mematikan, tumor otak tidak selalu mengakibatkan kematian. Saat ini ilmu kedokteran telah berkembang pesat, teknik diagnostik dan pengobatan telah memberikan harapan hidup bagi para pasien tumor otak.Beberapa faktor yang mempengaruhi prognosa (harapan hidup) penderita tumor otak antara lain; kemampuan deteksi dini; kemampuan mengetahui dengan tepat lokasi tumor di otak; keunggulan teknologi diagnostik dan terapi (operasi) seperti CT-Scan, MRI (Magnetic Resonance Image)

  • Penyebab 
Tumor intracranial primer atau neoplasma berasal dari sel intrinsic jaringan otak dan berasal dari kelenjar pituitary dan kelenjar pineal. Sedangkan tumor sekunder atau metastasis juga beperngaruh pada tumor intracranial. Tumor intracranial primer dibagi atas dua yaitu tumor intraserebral primer dan tumor ekstrasebral primer.

Tumor disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut menyebabkan munculnya tumor. Sebenarnya sel kita memiliki mekanisme perbaikan DNA (DNA repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan DNA sudah terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri. Mutasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker.

Selama tahun 1988–1990 tereatat sejumlah 112 penderita tumor otak berbagai jenis yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Sebagian dari penderita tumor otak tersebut memang pada mulanya ditemukan di klinik Neurologi karena umumnya menunjukkan gejala-gejala yang sifatnya neurologis.


Di kalangan medis pada umumnya sudah dikenal trias gejala tumor otak yaitu nyeri kepala, muntah dan ditemukannya edema papil pada pemeriksaan fundus. Tetapi sebenarnya gejala klinis tumor otak sering tidak sejelas itu, apalagi pada fase dini. Tumor otak bisa memberikan gejala klinis beragam tergantung kepada lokasi dan ukurannya. Gejala itu bisa khas, tapi bisa pula kabur, sehingga bila kita tidak waspada bisa terkecoh dengan dugaan yang keliru.

3.Type tumor otak Tumor intraserebral primer :
  • Glioma : astrocytoma, oligodendrogliomas, ependymomas, medulloblastoma dan glioblastoma.   Terdapat pada jaringan konektif otak, infiltrasi terutama pada jarinan hemisfer serebral, berkembang cepat. Tumor ekstraserebral primer : 
  • Meningioma. Terdapat pada lapisan meningeal yang menutupi otak. Biasanya beningna tapi bias berubah menjadi ganas. Bisa timbul tanda dan gejala neurologis seperti anosmia, atropi optic, palsi ekstraokuler, papiledema, disfungsi serebelar.Tumor pituitary. Terdapat pada berbagai jaringan. 
Neuroma. Berasal dari sel Schwann pada saraf cranial ketiga. Mulanya benigna kemudia berubah menjadi maligna. Tumor metastase Sel kanker menyebar ke otak via system sirkulasi, pembedahannya sulit, dan prognosis jelek. Metastase dapat terjadi pada epidural, meningeal atau parenkim otak. Patofisiologi Gejala tumor intracranial dapat memberikan efek local ataupun efek general. Pada lobus frontal terjadi gangguan kepribadian, gangguan afek, disfungsi system motor, kejang, aphasia.. Pada presentral gyrus dapat ditemukan kejang Jacksonian. Pada lobus oskipital terjadi gangguan penglihatan, dan sakit kepala (headache). Lobus temporal bias terjadi halusinasi pendengaran, penglihatan atau gustatory dan kejang psikomotor, aphasia.. Pada lobus parietal dapat ditemukan ketidakmampuan membedakan kiri – kanan, deficit sensori (kontralateral). Ada juga yang menekan secara langsung pada struktur saraf menyebabkan degenerasi dan interferensi dengan sirkulasi local. Bisa timbul edem local dan jika lama maka mempengaruhi fungsi jaringan saraf. Suatu tumor otak sesuai type dimana-mana pada rongga cranial bias menyebabkan peningkatan tekanan intracranial (TIK). Bila tumor berada di ventrikel maka dapat menyebabkan obstruksi. Bila edema meningkat maka suplay darah ke otak menurun dan karbondioksida tertahan. Pembuluh darah dilatasi untuk meningkatkan suplay oksigen darah. Hal ini malah akan memperberat edem. Papilledem merupakan efek general dari peningkatan tekanan intracranial dan sering sebagai tanda terakhir yang timbul. Kematian akibat kompresi batang otak.

  • Gejala
Tumor otak bisa mengenai segala.usia, tapi umumnya pada usia dewasa muda atau pertengahan, jarang di bawah usia 10 tahun atau di alas 70 tahun. Sebagian ahli menyatakan insidens pada laki-laki lebih banyak dibanding wanita, tapi sebagian lagi menyatakan tak ada perbedaan insidens antara pria dan wanita. Gejala umum yang terjadi disebabkan karena gangguan fungsi serebral akibat edema otak dan tekanan intrakranial yang meningkat. Gejala spesifik terjadi akibat destruksi dan kompresi jaringan saraf, bisa berupa nyeri kepala, muntah, kejang, penurunan kesadaran, gangguan mental, gangguan visual dan sebagainya. Edema papil dan defisit neurologis lain biasanya ditemukan pada stadium yang lebih lanjut.

Nyeri Kepala (Headache)
Nyeri kepala biasanya terlokalisir, tapi bisa juga menyeluruh. Biasanya muncul pada pagi hari setelah bangun tidur dan berlangsung beberapa waktu, datang pergi (rekuren) dengan interval tak teratur beberapa menit sampai beberapa jam. Serangan semakin lama semakin sering dengan interval semakin pendek. Nyeri kepala ini bertambah hebat pada waktu penderita batuk, bersin atau mengejan (misalnya waktu buang air besar atau koitus). Nyeri kepaia juga bertambah berat waktu posisi berbaring, dan berkurang bila duduk. Penyebab nyeri kepala ini diduga akibat tarikan (traksi) pada pain sensitive structure seperti dura, pembuluh darah atau serabut saraf. Nyeri kepala merupakan gejala permulaan dari tumor otak yang berlokasi di daerah lobus oksipitalis.

Muntah
Lebih jarang dibanding dengan nyeri kepala. Muntah biasanya proyektil (menyemprot) tanpa didahului rasa mual, dan jarang terjadi tanpa disertai nyeri kepala.

Edema Papil
Keadaan ini bisa terlihat dengan pemeriksaan funduskopi menggunakan oftalmoskop. Gambarannya berupa kaburnya batas papil, warna papil berubah menjadi lebih kemerahan dan pucat, pembuluh darah melebar atau kadang-kadang tampak terputus-putus. Untuk mengetahui gambaran edema papil seharusnya kita sudah mengetahui gambaran papil normal terlcbih dahulu. Penyebab edema papil ini masih diperdebatkan, tapi diduga akibat penekanan terhadap vena sentralis retinae. Biasanya terjadi bila tumor yang lokasi atau pembesarannya menckan jalan aliran likuor sehingga mengakibatkan bendungan dan terjadi hidrocepallus.

Kejang
Ini terjadi bila tumor berada di hemisfer serebri serta merangsang korteks motorik. Kejang yang sifatnya lokal sukar dibedakan dengan kejang akibat lesi otak lainnya, sedang kejang yang sifatnya umum atau general sukar dibedakan dengan kejang karena epilepsi. Tapi bila kejang terjadi pertama kali pada usia dekade III dari kehidupan harus diwaspadai kemungkinan adanya tumor otak.


  • Pencegahan Kanker/Tumor Otak
penyakit kangker dapat dicegah dengan cara hidup sehat, serta mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung proxseronin, zat yang sangat baik dalam mengontrol pembelahan sel secara sempurna. Salah satu cara antisipatif yang paling efektif adalah dengan mengonsumsi tahitian noni juice. Jus ini kaya akan kandungan proxeronin dan antioksidan yang terbukti mampu memproteksi radikal bebas serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Selain mampu menormalkan fungsi sel dan meregenerasikan sel dengan baik, kandungan bioaktif (damnacanthal dan anthraquinone) pada jus noni juga mampu membunuh sel kanker serta menghentikan penyebarannya.
  • Komplikasi :
a.Edema serebral
b.Tekanan intracranial meningkat.
c.Herniasi otak
d.Hidrosefalus.
e.Kejang.
f.Metastase ke tempat lain.

  • Studi diagnostic dan hasil.
a.Scan otak. Meningkatt isotop pada tumor.
b.Angiografi serebral. Deviasi pembuluh darah.
c.X-ray tengkorak. Erosi posterior atau adanya kalsifikasi intracranial.
d.X-ray dada. Deteksi tumor paru primer atau penyakit metastase.
e.CT scan atau MRI. Identfikasi vaskuler tumor, perubahan ukuran ventrikel serebral. f.Ekoensefalogram. Peningkatan pada struktur midline. 

Manajemen medis. Pengobatan tumor otak meliputi pembedahan, kemoterapi, radiasi atau kombinasi ketiga – tiganya.
a.Managemen umum. Terapi radiasi dan nutrisi yang adekuat.
b.Pembedahan. Kraniotomi, kraninektomi, prosedur transpheniodal, prosedur shunting, dan reservoir   Ommaya.
c.Terapi obat. Kortikosteroid, antikonvulsan, analgesic/antipiretik, histamine reseptor antagonis, antacids, kemoterapi sistemik. Asuhan Keperawatan Tumor Otak .

  • Pengkajian 
  1. Gangguan fokal neurologis. Pada lobus frontal terjadi gangguan kepribadian, gangguan afek, disfungsi system motor, kejang, aphasia.. Pada presentral gyrus dapat ditemukan kejang Jacksonian. Pada lobus oskipital terjadi gangguan penglihatan, dan sakit kepala (headache). Lobus temporal bias terjadi halusinasi pendengaran, penglihatan atau gustatory dan kejang psikomotor, aphasia.. Pada lobus parietal dapat ditemukan ketidakmampuan membedakan kiri – kanan, deficit sensori (kontralateral).
  2. Meningkatnya TIK : letargi, HR menurun, tingkat kesadaran menurun, papilledem, muntah proyektil, kejang, perubahan pola napas, perubahan tanda vital. .
  3. Mentasi. Perubahan kepribadian, depresi, menurun daya ingat dan kemampuan mengambil keputusan.
  4. Disfungsi pituitary. Syndroma cushing, akromegali, giantisme, hipopituitarisme. 
  5. Nyeri. Headache persisten. 
  6. Aktivitas kejang. 
  7. Status cairan. Mual dan muntah, urine output menurun, membrane mukosa kering, turgor kulit menurun, serum sodium menurun, BUN, Hb, Hct, hipotensi, takikardi, berat badan menurun. 
  8. Psikososial. Marah, takut, berkabung dan hostility.   
  9.  
    • Diagnosa Keperawatan.
    1. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan rambut, dan perubahan struktur dan fungsi tubuh. 
    2. Antisipasi berkabung berhubungan dengan penerimaan kemungkinan kematian pasien.
    3. .Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek kemoterapi dan terapi radiasi.
    4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan sakit kepala yang hebat dan efek samping pengobatan.
    5. Resiko tinggi volume cairan menurun berhubungan dengan efek samping kemoterapi dan terapi radiasi  
    • Perencanaan Keperawatan. 
    Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan rambut, dan perubahan struktur dan fungsi tubuh. Pasien mengekspresikan gambaran diri yang positif dengan criteria pasien menerima perubahan pada body imagenya. 1.Kaji reaksi pasien terhadap perubahan tubuhnya. 
    2.Observasi interaksi social pasien. 
    3.Pertahankan hubungan terapeutik dengan pasien. 
    4.Anjurkan pasien untuk berkomunikasi terbuka dengan petugas kesehatan atau orang penting lainnya. 5.Bantu pasien menemukan koping yang efektif tentang body image. 

    Tidak ada komentar: